Apakah
yang terpikir pertama kali dibenak anda saat mendengar nama 'Antartika'? Sebuah
benua terpencil yang diselimuti es yang hampir diseluruh penjuru muka
daratannya. Atau bisa juga daratan beku yang ditinggali oleh unggas super imut
yang bernama pinguin.
Terlebih dari pengetahuan Geografi yang diajarkan di sekolah tentunya sudah cukuplah bagi kita untuk mengetahui apa itu Antartika, sehingga saya tidak perlu repot-repot menjelaskan kepada para pembaca semua mengenai topik pembahasan kita kali ini. (repot juga kalo sampai ada yang tidak tahu apa itu Antartika)
Kita semua tahu bukan? Jika Antartika memiliki suhu yang berada dibawah titik beku yakni hampir mencapai -90 derajat celcius, temperatur tersebut sangatlah tidak layak bagi makhluk hidup seperti manusia untuk hidup di lingkungan dan cuaca yang ekstrim seperti itu.
Yang
mana, hanya ada beberapa makhluk hidup yang bertahan dengan kondisi ekstrim
seperti itu, itupun kebanyakan mereka yang berdarah panas dan memiliki
metabolisme yang cukup tinggi dan mendukung untuk dapat bertahan hidup,
kebanyakan hewan tersebut berasal dari bangsa unggas dan mamalia, seperti
pinguin dan anjing laut.
Lalu,
manusia baru menginjakkan kaki pertama kalinya pada tahun 1911 Masehi. Sampai
saat ini juga, manusia belum dapat menaklukan benua tersebut, paling jauh yang umat
manusia bisa lakukan adalah membuat pemukiman sementara yang hanya bertujuan
untuk penilitian dan observasi, belum sampai kepada eksplorasi dan eksploitasi
sumber daya alam yang ada.
Lalu,
setelah mendengar semua informasi diatas, apakah judul awal dari artikel ini
masihlah relevan? Mari kita bahas bersama-sama. Pertama! Pemukiman penduduk
yang ada di Antartika tidak ada yang permanen, semuanya akan meninggalkan benua
itu ketika musim dingin datang hingga menyisakan hanya 200 orang, dan bertambah
kembali saat musim panas tiba, sebanyak 1000 orang.
Kedua,
Tidak ada sumber daya alam di benua tersebut yang saat ini bisa dimanfaatkan,
mengakibatkan tidak adanya alasan bagi orang untuk mau menetap dan ingin
tinggal di benua tersebut, kecuali para peneliti yang memiliki urusan untuk
meneliti di benua tersebut.
Ketiga,
tanpa adanya alasan yang kuat untuk menetap disana, orang mana yang ingin
berlama-lama di Antartika kecuali kalau bukan karena tugas? Antartika tidak
memiliki catatan historis dan pengaruh kebudayaan manapun di dunia, ia bahkan
tidak pernah disebutkan oleh kitab suci manapun di dunia ini, dan peradaban
umat manusia bahkan tidak pernah ada di benua ini sebelumnya, sehingga tanah
asing ini tidak mendapatkan ketenaran seperti tanah-tanah suci di tempat lain
yang mendapatkan pengaruh karena kaya akan budaya walaupun sebenarnya hanya
merupakan tanah tandus, seperti Mekkah dan Yerusalem, namun walaupun tandus
tidak separah…
Namun, jangan salah dulu, kita manusia yang serba kekurangan belum
tentu dapat memastikan nasib tanah yang malang ini, dalam beberapa dekade
kedepan kita tidak tahu yang pastinya akan terjadi dengan dunia ini! Bisa saja
tiba-tiba terjadi badai matahari yang mengakibatkan suhu bumi naik dengan
drastis, dan tidak ada lagi tempat yang dingin di bumi ini, mengakibatkan es di
kutub mencair dan mengakibatkan Antartika dapat dihuni sebagai benua yang layak
untuk ditinggali. Atau bisa juga karena adanya pergeseran poros/sumbu rotasi
bumi yang mengakibatkan Antartika mendapatkan lebih banyak cahaya matahari yang
berujung pada naiknya suhu rata-rata, lalu es pun mencair, ketinggian muka air
laut pun juga naik! Jakarta tenggelam, mampus lo pada! Orang Indonesia migrasi
ke Antartika kan tidak lucu, Tong!
Nahh, baru setelah itulah kita bisa memikirkan untuk menjual
kulkas di Antartika, terserah anda mau merk P*nasonic, D*ikin, Sh*rp, mulai
dari yang China hingga AC buatan Jerman, semuanya tersedia di toko klontong
lintas benua cabang stasiun Vostok. Jangan kepikiran bagaimana menjual kulkas
di Antartika, padahal belum ada orang dan pembeli disana, ingat bung! Ini bukan
Arktik! Bukan di kutub utara, yang diceritakan di sebuah artikel di blog
sebelah mengenai cara menjual kulkas di kutub utara, kalau di kutub utara itu
sangat mudah menjual kulkas, lahh kalo kutub selatan? Baru saya yang berani
ngebahas topik ngawur seperti ini
"Menjual Kulkas di Antartika, Kutub Selatan!"
Atau mungkin, bisa saja peristiwa pemanasan global sengaja
diciptakan oleh perusahaan dan pengusaha penjual kulkas untuk memperluas
jangkauan bisnis mereka dan merambah pasar di benua Antartika! Tidak ada yang
pasti di dunia ini! Segala kemungkinan bisa saja terjadi jika tuhan
mengizinkannya. Berhati-hatilah dengan kampanye yang dilancarkan oleh
perusahaan AC dan Kulkas! Selalu Waspada! Bisa saja itu hanya konspirasi
mereka!
Yahh, manusia bebas berimajinasi sesuka hatinya, lagipula urusan
terjadi atau enggaknya itu mah kan urusan yang maha kuasa. Dan apakah anda
tahu? Ini semua bukanlah satire yang menyinggung, bukan pula sebuah sarkasme
ataupun sinisme, apalagi Hiperbola! Tidak, tidak, ini semua hanyalah anekdot dan
cerita lucu yang dibungkus dengan gaya pemikiran dan imajinasi yang berlebihan
dari seseorang seperti saya ini!
Source : Itu gambar buatan sendiri, Made in myself with
Ibispaint's help
- Muhammad Nafis Athallah 04/06/2020
Post a Comment
Post a Comment