Ada yang tahu siapa orang diatas? Mungkin bagi anda yang telah berselancar cukup lama di dunia Internet, apalagi di platform Youtube pastilah mengenal tokoh masyarakat di dunia maya yang satu ini.
Kalau belum kenal, mari saya perkenalkan anda kepada tokoh media online yang satu ini, Eno Bening Swara atau yang sering dipanggil Youtuber Tua Gagal di Twitter dan yang mencetuskan literasi meme di Indonesia, serta mengafiliasikan dirinya sebagai Kurator Meme Indonesia (Memang pantas sih dirinya menyandang gelar ini).
Maka dari itu, saya berencana membuat artikel ini (jadi, yang bacotan tadi itu semua epilog, baru pembukaan) yang bertujuan untuk menghapus keraguan dan kegundahan hati warga Indonesia yang sangat perlu untuk mengetahui agama orang lain, dan juga agar fitnah serta desas-desus tidak benar mengenai Eno itu Atheis supaya cepat hilanglah dari kolom komentar, setelah saya membuat artikel ini, saya harap tidak ada lagi yang berkata bahwa Eno itu Atheis, anda sangatlah tidak keren jika mengatakan Eno itu Atheis.
Dirinya aktif dalam mengupload berbagai video mengenai meme, lelucon internet, serta hal-hal yang ia kritisi serta pemikirannya kepada penonton di Youtube.
Dia sendiri tidak menyebut dirinya sebagai Youtuber, dan sering menyebut dirinya sendiri dengan Youtuber Tua Gagal, karena dari sekian banyaknya Channel Youtube yang berasal dari angkatan tahun 2015 seperti Edho Zell, Reza arap, dan setingkatannya.
Hanya dialah yang memiliki perkembangan jumlah subscriber yang tidak sebaik dan sebagus konten yang ia buat serta effort (usahanya) dalam membangun channelnya tersebut.
Bisa dibilang Eno ini sangatlah Underrated dan kurang mendapat apresiasi, walaupun dia memiliki konten video yang inspiratif serta inovatif, lain dari yang lain, serta orisinil dari pemikirannya, namun nyatanya selera masyarakat kita tidak banyak yang menyukai gaya konten dari bang Eno tersebut.
Terlepas dari kegagalannya dalam mendulang kesuksesan seperti teman-teman sejawatnya dalam nge-Youtube, channel-nya memang sudah tercap sebagai tontonan kalangan elit/atas lah kalau dibilang, atau bisa juga tontonan yang membutuhkan pemikiran kritis dan pemahaman berpikir tingkat tinggi juga harus open minded, mungkin hal tersebut jugalah yang membuat banyak bocah-bocah serta remaja tingkatan SMP kebawah, enggan untuk mengikuti channel Youtubenya.
Disamping dari kontennya yang memerlukan konsentrasi dan pemahaman wawasan yang cukup luas (perbanyak literasi makanya! supaya ngerti) yang notabene cocoknya dan diperuntukkan bagi kalangan dewasa dan para pemikir, isu-isu sensitif dan privasi pun turut hadir mewarnai khazanah channel Youtube Eno Bening.
Salah satunya yang paling sering terjadi adalah, isu miring mengenai kepercayaan dan agama Eno Bening, sering di dalam kolom komentar di akun Instagram atau FB nya pertanyaan seperti ini:
Pertanyaan-pertanyaan diatas ternyata muncul bukan karena sebab, hal pertama yang mendasari adanya orang yang kepikiran untuk menanyakan tentang kejelasan agama si Eno Bening, mungkin yang paling bertanggung jawab besar adalah masalah kebiasaan dan budaya warga kita, khususnya Indonesia.
Pertanyaan-pertanyaan diatas ternyata muncul bukan karena sebab, hal pertama yang mendasari adanya orang yang kepikiran untuk menanyakan tentang kejelasan agama si Eno Bening, mungkin yang paling bertanggung jawab besar adalah masalah kebiasaan dan budaya warga kita, khususnya Indonesia.
Sudah bukanlah hal yang perlu diperdebatkan jika bentuk sosial masyarakat kita adalah masyarakat yang serba ingin tahu / kepo mengenai masalah ataupun urusan orang lain.
Seperti privasi itu ngak ada harganya di Indonesia ini, mungkin di negara-negara barat ataupun maju lainnya, pertanyaan seputar agama dan kepercayaan adalah hal yang tabu untuk dipertanyakan dan jarang ada yang bertanya seperti itu, karena mereka tahu bahwa ranah kepercayaan adalah ranah pribadi, berbeda dengan pemahaman orang Indonesia, jika ketertbukaan segala hal adalah wajar.
Yang kedua, mungkin hal ini bisa terjadi karena minimnya informasi pribadi yang bisa mereka dapat mengenai Eno Bening, semisalnya orang tuanya siapa kita tidak tahu, dia sekolah di SMP mana kita tidak tahu ( Yaialah, wong itu namanya PRIVASI!!!).
Hipotesa saya yang ketiga mungkin lebih kepada gaya perilaku dan konten video yang ia buat di Youtube, yang sama sekali benar-benar jarang menyentuh sesuatu yang berbau agama, religius dan sebagainya.
Kita tahulah jika negeri kita, Indonesia ini, adalah negeri yang paling religius di dunia. Semuanya dihubung-hubugkan dengan agama, acara TV pun tidak lengkap kalau tidak ada bumbu agama dan ibadah, sampai kartun pun sebisa mungkin juga diselipin unsur agama-religiusnya, nampaknya acara-acara sekular tidak akan laku di negeri ini.
Dan berbicara mengenai konten video si Eno, dia juga pernah beberapa kali menyuarakan aspirasinya dalam video yang tidak disukai oleh sebagian besar kalangan seperti paham Liberal, Kapitalisme, dan Kebebasan berpendapat, yang mungkin bagi sebagian orang terdengar sangat kebarat-baratan dan sangat tidak religius.
Hal ini pun diperparah mengingat Eno Bening lulusan sarjana Filsafat...ups ( Yahh, sebenarnya saya tegaskan sekali lagi ini ngk ada hubungnnya sih, cuman mindset orang Indo kalau kepikiran Filsafat = Atheis, karena juga ada sebagian mahzab agama yang mengharamkan Filsafat).
Maka dari itu, saya berencana membuat artikel ini (jadi, yang bacotan tadi itu semua epilog, baru pembukaan) yang bertujuan untuk menghapus keraguan dan kegundahan hati warga Indonesia yang sangat perlu untuk mengetahui agama orang lain, dan juga agar fitnah serta desas-desus tidak benar mengenai Eno itu Atheis supaya cepat hilanglah dari kolom komentar, setelah saya membuat artikel ini, saya harap tidak ada lagi yang berkata bahwa Eno itu Atheis, anda sangatlah tidak keren jika mengatakan Eno itu Atheis.
Dan saya melakukan ini semua setelah melakukan penelitian dan riset yang mendalam ke berbagai sumber dan fakta lapangan, terutama video-video lama Eno Bening di Youtube dan Blog lamanya. Langsung saja kita tampilkan data-datanya :
1. Kampung halaman si Eno Bening
Jika kita melihat ke halaman blog-nya yang lama milik si Eno, yang domainnya masih blogspot gratisan. Maka kita akan banyak sekali menemukan masa lalu dan masa kecilnya si Eno.Salah satunya adalah pernyataan bahwa Padang, Sumatera Barat adalah homeland-nya/kampung halamannya. Bisa anda ketahui sendiri bukan?
Jika di padang itu mayoritas penduduknya memeluk apa? Dan yang sudah pasti entah ibu atau bapaknya Eno itu yang orang Padang.
Eno juga pernah bilang di salah satu videonya jika ia mengagumi budaya sumatra, karena itu tempat kampungnya berada, dan menerapkan nilai-nilai luhur kampungnya di kehidupannya, namun tidak secara eksplisit menyebut sumatra bagian mananya ( Lahh iya lah, wong sumatra itu ada banyak, Sumatera Utara aja bisa jadi ada dua kebudayaan yakni Batak atau Melayu).
Ngak juga sih, secara kan Alhamdulillah itu sudah menjadi ucapan rasa syukur yang umum digunakan publik. Tidak harus menahu harus agama yang ini yang boleh mengucapkannya. Hati nurani anda yang memutuskan, ayo masih ada banyak bukti lainnya yang harus dibongkar!
A adalah huruf pertama dalam aksara Alphabet, sedangkan Alif adalah huruf pertama dalam Aksara Arab.
2. Ucapan Bersyukurnya kepada Tuhan
Ngak juga sih, secara kan Alhamdulillah itu sudah menjadi ucapan rasa syukur yang umum digunakan publik. Tidak harus menahu harus agama yang ini yang boleh mengucapkannya. Hati nurani anda yang memutuskan, ayo masih ada banyak bukti lainnya yang harus dibongkar!
3. Penyebutan Aksara Arab
A adalah huruf pertama dalam aksara Alphabet, sedangkan Alif adalah huruf pertama dalam Aksara Arab.
Aksara arab hanya dipelajari bagi orang yang menempuh pendidikan madrasah ataupun pengajian di surau/mesjid.
Ehh ngak juga sih, secara kan banyak juga les privat bahasa Arab yang ngak harus agamanya harus agama ini, dan juga banyak kan orang yang bisa belajar otodidak dalam berbahasa asing tanpa harus melalui guru.
Dan kenapa A tidak sama dengan Ansuz aja ya, wkwkwk (Aksara Scandinavia/Celtic)
Topik perang salib (Crusade, bicara crusade nihh, kita butuh Breadboys!) adalah topik yang paling panas jika ingin dibicarakan oleh pengamat sejarah, politik maupun kalangan religius.
4. Buku Favorit milik Eno
Topik perang salib (Crusade, bicara crusade nihh, kita butuh Breadboys!) adalah topik yang paling panas jika ingin dibicarakan oleh pengamat sejarah, politik maupun kalangan religius.
Perang salib adalah kisah sejarah epik, bagaimana para umat muslim berusaha untuk melawan invasi bangsa Eropa yang ingin kembali ke tanah suci mereka, tentunya ini tidak hanya masalah agama, namun bumbu politik dan kekuasaan juga berperan dalam peristiwa besar ini.
Namun, asal kamu tahu saja, buku tersebut adalah karya karangan dari orang luar, tepatnya James Reston, Jr. Yang berarti sudut pandang yang diambil tidak hanya dari sudut pandang agama tertentu, dan buku ini lebih mengambil kepada sikap ksatria kedua belah pihak dan moral yang siapapun tentu boleh membacanya, tidak teruntuk agama si anu atau harus agama ini.
Intinya buku tersebut mengambil sikap netral, dan tidak berat sebelah dalam menyajikan sejarah.
5. Podcast edisi khusus Ramadhan
Ditemani oleh temannya Alphiandi, Eno bening menemani santap sahurmu. Yapp, benar!Video tahun 2018 tersebut dibuat saat Eno dan Alphi begadang nungguin sahur, karena takut kesiangan (katanya).
Yahh, dalam video tersebut terlihat jelas sudah, apanya lagi yang perlu diragukan. Eno Bening mengerti niat berpuasa " Nawaitu shauma...", Eno Bening sholat shubuh juga di mesjid, keluar rumah jalan kaki, apalagi yahh, hmm, ohh ya!
Eno memakai kalimat yang mana ia juga terlibat dalam setiap perkataan perumpamaan, semisalnya, yahh 'kita" ini sebagai muslim adalah kewajiban untuk sholat, alih-alih menghilangkan kata "kami", yang menandakan... lu simpulin aja sendiri lah.
Atau kalau mau lebih lengkap cek aja sono langsung ke Youtube-nya.
Kita masuk ke fakta selanjutnya, yakni arti dari nama panjang Eno, yakni Eno Bening Swara. Saya sendiri adalah model orang yang sering menerka-nerka agama seseorang berasal dari namanya, sehingga saya bisa tahu agama seseorang hanya dari mencari tahu arti namanya, dan tanpa harus bertanya langsung dengannya dan bisa saja dia tersinggung ataupun tidak mau membuka privasinya.
6. Arti nama Swara
Kita masuk ke fakta selanjutnya, yakni arti dari nama panjang Eno, yakni Eno Bening Swara. Saya sendiri adalah model orang yang sering menerka-nerka agama seseorang berasal dari namanya, sehingga saya bisa tahu agama seseorang hanya dari mencari tahu arti namanya, dan tanpa harus bertanya langsung dengannya dan bisa saja dia tersinggung ataupun tidak mau membuka privasinya.
Namun untuk kasus bang Eno ini, saya jujur menyerah mencari arti nama depannya 'Eno' saya tidak tahu itu berasal dari bahasa apa, namun yang pasti hanya ada satu Eno lain selain Eno bening yang kutahu, Eno Netral.
Untuk Bening sendiri itu bisa dikategorikan ke bahasa lokal Indonesia, bisa jadi Jawa atau mungkin Sunda, yang artinya jernih atau bersih.
Nahh, yang menjadi titik terangnya adalah nama Swara, itu bisa merujuk kepada dua bahasa, yakni Inggris (Enggak tau kenapa bisa lari ke Inggris, gue kebayang gimana orang brits ngucap swara), saya jujur lebih setuju jika Swara berasal dari bahasa Sanskerta dan dari kebudayaan Hindu, ya karena lebih terasa India nya, namun yang jadi permasalahan itu adalah nama untuk anak perempuan.
7. Berewokan
Hmmm, kalo masalah jenggot sih memang ada agama yang mengamalkan agar umatnya dianjurkan untuk berjenggot dan memelihara jenggot, contohnya Yahudi.Namun, itu sebenarnya personal preference balik ke masing-masing lagi sihh, karena zaman sekarang semua orang bebas mau berjenggot tidak dipandang agamanya apa. Apakah Eno Yahudi? Antek-antek Israel?
Kalau dilihat-lihat mereka bertiga mirip kan? Gini yahh, bukan bermaksud rasisme atau menyangkut suku dan ras, namun ini sesuai pengalaman saya lohh!
8. Bulu yang lebat, Hidung yang mancung
Kalau dilihat-lihat mereka bertiga mirip kan? Gini yahh, bukan bermaksud rasisme atau menyangkut suku dan ras, namun ini sesuai pengalaman saya lohh!
Saya punya teman (sebelah kiri, kalo yg kanan ngk tau siapa, nemu di FB pas lagi minta vegana & bobs) , dia itu punya darah pakistan atau arab gitulah (bukan arab di timur tengah, tapi dari daerah khurasan) yahh anggaplah keturunan Pakistan, dia itu punya ciri-ciri yang sama ama Bang Eno, yakni, Badan gendut, Kumisnya tebalnya naudzubillah, Alisnya tebalnya bukan main!
Hidungnya kayak Pinocchio! Panjang, keras, ehh ups.. dan lu semua tau sendiri kan? kalo di Pakistan itu mayoritas agamnya apa?
Enggak juga sih, disana bercampur baur ada yang kristen, ada yang buddha, ada yang hindu.
Pokoknya ini pengalaman pribadi, bisa aja memang betul bang Eno punya keturunan dari Pakistan, entah itu dari bapaknya atau ibunya.
9. Pengucapan kata khusus
Dalam video yang berjudul 'Aku takut tinggal di Indonesia'. Eno Bening mengucapkan kata " Shahih' yang mana kata tersebut bersifat identik dengan suatu agama ataupun kepercayaan.Juga kalau tidak salah di Facebook nya si Eno juga pernah menyebut kata 'Mahzab' yang mana kata ini hanya bisa ditemukan umunya pada kitab-kitab dan riwayat hadis ataupun hukum suatu agama yang lebih baik anda tebak sendiri agama mana itu.
Kalaupun kita menggunakan hipotesis lainnya ialah, Eno ini adalah seorang kutu buku yang mempelajari sastra Indonesia sebegitu dalamnya, karena kata-kata seperti ini jarang digunakan, dan hanya terdapat di karya-karya lama oleh penulis-penulis tempoe doeloe.
Istilahnya, ini adalah kata susah yang tidak sembarangan orang sering pakai, entah itu guru agama ataupun sastrawan dan pujangga.
10. Selalu berusaha menghindari unsur Agama
Sudah menjadi rahasia umum, jika Eno Bening selalu berusaha untuk menyebarkan paham Liberalisme.Dan berusaha untuk membuat orang lain paham tentang apa itu Liberal, dan bisa-bisa anda malah tertarik untuk menjadi Libertarian (Saya salah satu contohnya!).
Terlebih lagi Eno pernah melakukan kolaborasi dengan Cania, yahh bisa dibilang pegiat atau aktivis kebebasan berpendapat dan berekspresi. Lalu apa hubungannya dengan agama?
Yahh, yu know sendirilah, kita stereotip aja lah ya, udah capek gua nyensor dari tadi, soalnya gue kaga punya asisten yang bisa disuruh-suruh *SENSOR DA *SENSOR DA.
Kebanyakan penganut Liberalism punya pemahaman Agnostik karena merasa agamanya hanya menjadi pengekang dan yang membatasi kebebasan berekspresi mereka, namun yahh balik ke hati nurani kalian masing-masing.
Penutupan
Yahh, itu saja sekian dari artikel saya, ini asal tahu saja kalian lohh, perlu riset berapa hari cuman bikin artikel kek gini doang loh!Hahaha, tapi saya insyallah puas kok dengan apapun reaksi netizen mengenai artikel saya satu ini. Semua ini murni hanya untuk analisis dan menguji seberapa hebatkah saya dalam menganalisis data yang ada.
Teruntuk Lord Eno, saya ini Singham, apapun agama abang itu tidak mempengaruhi rasa kagum dan hormat saya kepada abang, maaf jika isi artikel saya ini menyinggung pihak lain, namun tidak ada maksud saya seperti itu.
Artikel ini benar-benar saya buat dan untuk menunjukkan seberapa hormat saya kepada abang Eno, walaupun saya tidak bisa menyumbang di Liga Kapitalis Singham (LKS) dan tidak bisa berkontribusi apa-apa di Rumah Lelang Indonesia ( Ya iyalah, wong saya daftar ngak pernah direstui masuk).
Saya ingin kedepannya jumlah orang yang bertanya " Agama Eno Bening apa?" di kolom komentar dapat berkurang atau bahkan hilang alangkah baiknya, karena sudah tersalurkan rasa kepo netizen disini, tanpa harus nyemak-nyemakin kolom komentar!
Dan juga saya ingin agar Fitnah Eno Bening itu Atheis segera lenyaplah dari muka bumi, karena skenario terburuknya yang bisa kita terima adalah Eno itu Agnostik, yahh, itu yang terburuk yang bisa saya coba imajinasikan, dan bukan berarti Agnostik itu buruk yahh!
Tidak, saya tidak ingin mengatakan kepercayaan orang lain buruk, hanya itulah yang bisa saya tangkap setidaknya jika Eno itu tidak Atheis, masih ada possibility dia itu Agnostik.
Eno doang nih?yang kuda mana wkwk,btw infonya bermanfaat, semangat berkarya!
ReplyDeleteAnda ingin melangkahi saya iya dalam bidang deduksi dan silogisme. Bergurau saja.-yanto-
ReplyDeleteBjur niat amat,W sih cuman liat dari kebiasaan eno bening doang sih
ReplyDelete...
ReplyDeleteSekurang kerjaan ini kah sampai2 anda berkarya sedemikian rupa XD
Btw, nice work
mantap bung
ReplyDeleteJadi seenggaknya, beginilah perjuangan kita untuk mencari tahu, bahwa ngk segampang ngetik komen "Agama mu apa bang?" Di kolom komentar, ini perlu effort ngk gampangan, lagipun ini menunjukkan bahwa Eno itu lihai dalam menyembunyikan identitasnya, salut gua!
ReplyDeletePERGI JAUHH... AHH NGACO LU
ReplyDeletelah ada yg bikin begini
ReplyDeletengaco bet
ReplyDelete