PERAN SEMUT DALAM PROSES PENYERBUKAN TANAMAN BERBUNGA DI KAWASAN PERKOTAAN


Dewasa ini, banyak buku pelajaran sekolah yang membahas proses penyerbukan bunga pada tanaman dilakukan dengan bantuan kupu-kupu. Kalaupun tidak oleh jasa serangga dengan sayap yang bewarna-warni itu, maka lebahlah yang berjasa dalam proses penyerbukan tersebut.
Maka dari itu, hanyalah lebah dan kupu-kupu yang selalu ada di benak anak-anak kita sekarang ini, jika disuguhkan dengan sebuah pertanyaan “Serangga apa yang berperan dalam proses penyerbukan bunga?” miris memang melihatnya. Sebenarnya, ada lebih banyak lagi jenis serangga yang dapat membantu proses perkembangbiakan tumbuhan berbunga yang ada di dunia ini. Itulah sebabnya mengapa proses penyerbukan bunga dengan perantara serangga disebut dengan entomogami, bukannya lebantomogami ataupun kupukupuntomogami.
Beberapa contohnya antara lain seperti nyamuk dan semut, pada kesempatan yang kali ini, saya lebih mengkhususkan penjelasan tentang semut, sementara nyamuk akan dibuat di laman lain yang terpisah. Semua hasil karya tulis saya ini dibuat berdasarkan hasil observasi dan pengamatan berbulan-bulan, bukan hasil karangan semata (fiksi), dan semata-mata ditujukan demi kemajuan di bidang ilmu pengetahuan.
Dalam kerajaan Animalia, semut termasuk ke dalam Filum Artropoda, Kelas Insekta, Ordo Hymenoptera, dan suku Formicidae. Semut adalah hewan yang paling kuat di dunia setelah kumbang tanduk, karena kemampuannya yang dapat mengangkat benda yang ukurannya 50 X lebih besar dari tubuhnya. Semut juga hewan yang sangat tangguh, serangga ini dapat dengan mudah beradaptasi hampir di semua bagian di bumi ini, dan dengan mudahnya dapat menguasai semua wilayah di dunia.
Semut masih memiliki kekrabatan dengan saudara bersayapnya, yaitu tawon. Ini mengindikasikan bahwa sebenarnya semut merupakan hasil evolusi tawon ataupun lebah purba. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil semut yang terjebak dalam sebuah Ember (Getah Pohon yang membeku) di New Jersey.
Lalu, apa yang membuat perannya sangatlah penting bagi ekosistem? Semut berfungsi sebagai pengurai atau dekomposer bagi lingkungan,karena mereka tidak pilih-pilih dalam melihat makanan,semua yang bisa dikonsumsi di makan,semua yang mengandung glukosa dilahapnya, dan yang kedua, adalah sebagai perantara penyerbukan bagi tumbuhan berbunga. Lebah masih berkrabat dengan semut, sehingga semut dapat mengambil perannya sebagai penyebar serbuk sari pada bunga. 
Di daerah perkotaan yang padat penduduknya, hanyalah sedikit dari serangga yang dapat bertahan hidup di habitat manusia ini, hanya beberapa serangga yang tidak pilih-pilih makanan atau yang dapat menyesuaikan dirinya dengan makanan yang biasanya dimakan manusia saja lah yang dapat bertahan hidup, dari kerasnya nuansa urbanisasi. Kecoa, lalat, dan semut lagi-lagi menjadi jawaranya.

Serangga seperti kupu-kupu dan lebah, tidak akan mampu bertahan dari gempuran manusia. Lebah bersarang di atas pohon, sementara di daerah perkotaan sulit sekali menemukan yang namanya pepohonan yang rimbun, di karenakan kebanyakan ditebang dan diganti dengan tanaman-tanaman perdu-perduan serta tanaman hias. Semut unggul di bagian ini, yaitu tempat tinggalnya, rumah mereka sangatlah portable, dan berada dibawah tanah sehingga jauh dari ancaman manusia.


 Sedangkan kupu-kupu, hanya mau memakan nektar bunga, yang mana sedikitnya ruang terbuka hijau serta tumbuhan berbunga mengakibatkan berkurangnya populasi kupu-kupu karena alasan makanan,terlebih lagi ulat yang dianggap hama oleh tukang kebun atau penjual bunga di pertokoan sering sekali menyemprotkan insektisida kepada calon-calon kupu-kupu ini, sekali lagi semut menang dalam hal panganan, mereka memakan hampir semua benda yang dapat dimakan, walau semut identik dengan gula dan hal-hal yang manis dalam hal ini seperti madu, maka anggapan itu salah, semut sebenarnya tidak pandang- pandang makanan, semua dilibasnya, sehingga makanan bukanlah hal yang dikhawatirkan semut saat tinggal di daerah padat manusianya seperti diperkotaan. Dan larva-larva mereka terlindungi dari ancaman manusia karena berada jauh di dalam tanah dan sarangnya, 3 poin buat semut!












Maka dari sebab-sebab diataslah saya menyimpulkan bahwa semutlah yang berperan penting dalam proses penyerbukan tanaman berbunga di kawasan perkotaan. Akibat dari hilangnya dominasi lebah dan kupu-kupu di daerah perkotaan, maka semutlah yang akan menggantikan perannya. Contohnya saja di pekarangan rumah saya, sudah hampir 4 tahun belakangan ini saya tidak pernah lagi melihat yang namanya lebah dan kupu-kupu di sekitar halaman saya. Saya pun mulai khawatir, siapa nanti yang bakal menyerbukin bunga saya ini jika lebah dan kupu-kupu sudah musnah dari kota ini? Nanti takutnya tanaman jeruk nipisnya tidak mau berbuah lagi, pikir saya dalam hati waktu itu.





 










Namun ternyata pemikiran saya itu salah besar! Ada satu spesies yang sering di remeh-kan kekuatannya oleh umat manusia, dialah tidak lain dan tidak bukan adalah semut-semut kecil. Maka saya menulis artikel ini juga sekalian untuk mengkritik film Bee Movie (2007) produksi Dreamworks Animation yang di sutradarai oleh Simon J. Smith dan Steve Hickner.
Film tersebut bercerita tentang  kehidupan koloni lebah dan apa yang terjadi jika lebah musnah dari muka bumi, pada suatu bagian di film tersebut yang menjelaskan keadaan jika lebah lenyap dari muka bumi, tidak ada bunga yang bermekaran, produksi buah menurun drastis dan juga sebagian tanaman dan pohon akan punah karena tidak ada yang mau menyerbukkan bunganya.
Sesungguhnya ini adalah kekeliruan yang sangat besar. Masih ada banyak serangga lain yang masih bisa berperan dalam proses penyerbukan tersebut, sama halnya dengan lebah. Bahkan kupu-kupu yang menjadi simbol utama pada proses penyerbukan bunga pada tanaman tidak pernah disinggung sama sekali pada film tersebut. Jika pun memang sudah tidak ada lagi kupu-kupu di kota pada film tersebut, maka masih ada nyamuk,kumbang,midges dan tentu saja semut.
Saya harap artikel yang saya buat ini dapat menambah wawasan kita semua mengenai proses penyerbukan, dan peran semut di dalam ekosistem kita, umat manusia yang membutuhkan semut, bukan sebaliknya. Jadi berbuat baiklah kepada semut-semut disekitarmu niscaya mereka juga akan membalasmu, jangan berpikir jika semut itu adalah masalah buatmu, mereka saja tidak keberatan terhadap kita yang sudah mengubah tempat tinggal aslinya, yaitu dari hutan menjadi perkotaan. Maka wajar saja jika ada semut yang menumpang di rumah kita, dan tidak sepatutnya kita menyapu dan membuangnya dari rumahnya sendiri. Sekian dan terima kasih mohon maaf bila ada perkataan yang kurang mengena di hati. Hormat saya Muhammad Nafis Athallah dari kelas IX-6 dari SMP NEGERI 7 MEDAN.
Nafisathallah
Seseorang yang mengagumi ilmu pengetahuan.

Related Posts

4 comments

  1. Saya sangat bangga sekali dengan hasil kerja keras anak ini, walaupun dia masih SMP dia sudah dapat membuktikan bahwa dirinya bukan lah anak SMP lagi!

    ReplyDelete
  2. Semoga artikel ini dapat berkembang lebih jauh lagi, penulisnya memiliki potensi untuk terus mengembangkan bakat tulisnya...

    ReplyDelete
  3. Informasi yang sangat berguna sekali bagi kita semua, sebelum saya mampir ke artikel ini saya hampir tidak tahu apa gunanya semut bagi kehidupan saya 😄

    ReplyDelete
  4. Penyusunan kata nya bagus,kosa kata nya memudahkan para pembaca,penutup nya juga bagus,teruskan bakatmu!

    ReplyDelete

Post a Comment

REKOMENDASI UNTUKMU