Gerai makanan cepat saji yang berasal dari negeri Paman Sam, (tepatnya California, USA) tersebut menutup franchise-pertamanya yang ada di Indonesia terhitung semenjak tanggal 10 Mei 2020 tepat pukul 10:05 PM ( 22:05 ). Penutupan yang kali ini bukanlah yang pertama kalinya, sebab pada tahun 2009, McDonald juga pernah pergi dari gedung Sarinah, berubah nama merek dagangnya menjadi TONY JACK'S karena pencabutan izin waralaba McDonald's oleh International Development Services. Lalu akhirnya kembali lagi ke gedung tersebut pada tahun 2011 dibawah PT. REKSO NASIONAL FOOD.
Namun, penutupan yang kali ini sepertinya akan menjadi yang terakhir dan selamanya, karena alasan penutupan dari gerai McDonald's di Sarinah ini bukanlah karena alasan keuangan/finansial. Melainkan memang perintah langsung dari manajemen gedung Sarinah, yang suratnya dikirim pada tanggal 30 April 2020. Karena nantinya, gedung Sarinah yang merupakan gedung milik pemerintah akan direnovasi dan diubah strategi bisnisnya dan konsepnya menjadi lebih ramah UMKM dan mendukung bisnis lokal serta menampilkan ciri khas budaya Indonesia. Sehingga franchise asing dipersilahkan untuk angkat kaki dari gedung tersebut.
Lalu apa yang menjadi permasalahan dari akhir sebuah toko fast food? Masalahnya adalah terjadinya kerumunan orang-orang yang ingin mengucapkan salam perpisahan kepada restoran yang mungkin menurut mereka memiliki nilai historis dalam kehidupan mereka, atau memiliki memorial value (kenangan memori) yang berharga dalam hidupnya sehingga secara emosional merasa terikat dan sedih mendengar kabar akan tutupnya restoran tersebut. Apalagi ini kita kan dalam masa-masa darurat yakni pandemi wabah virus Corona, yang tidak mengizinkan kita supaya bisa berkerumun dan berkumpul disuatu lokasi/tempat dalam jumlah banyak dan tanpa ada pemberian batas atau jarak parahnya.
Mungkin apabila tidak terjadi wabah ini, dan situasinya aman-aman saja, orang-orang seperti kita yang mungkin tidak pernah makan atau pergi ke McDonald, ataupun juga jika sering makan disitu namun tidak punya perasaan apapun (dibawa biasa aja lah), orang-orang kek kita itu bodo amatlah yahh, terserah mereka yang ingin berbelasungkawa, menulis kesan dan pesan di kertas yang tertempel di kaca restoran, ataupun membakar lilin dan memposting photo dengan pasangan di media sosial. Namun karena adanya wabah ini, dan situasi yang tidak memungkinkan bagi masyarakat umum untuk berkumpul telah membuat tindakan anda tersebut salah dan pantas untuk dikritisi atau memungkinkan orang lain untuk menghujat dan menyindirnya karena kalian telah membuat orang-orang lain marah dan geram akibat aksi kalian yang egois dan terkesan mementingkan diri sendiri tanpa berpikir panjang dampak kedepannya.
Kalian yang telah datang, entah mungkin bersama teman kalian, pasangan kalian, keluarga kalian, telah melukai dan menghianati kami yang sedang bersama-sama bahu-membahu dalam berkontribusi ditengah pandemi ini. Kami rela tidak keluar rumah, walaupun itu aktivitas penting seperti bekerja, sekolah, kami rela tidak mudik dan bertemu orang-orang yang kami sayang, sebagian dari kami juga mungkin ada yang sudah berbulan-bulan tidak ketemuan dengan pasangannya, dan kalian dengan mudahnya, dengan entengnya tanpa berpikir panjang, melakukan PSBB ( Pengumpulan Sosial Berskala Besar).
Disini saya tidak bersikap untuk membatasi dan mengatur tindakan serta perbuatan orang lain, jika kalian menggunakan argumen " suka-suka kami lah, hidup-hidup kami kok anda pula yang mengatur!" kita disini menggunakan asas liberal yah! yakni kebebasan berpendapat jika anda yang berada diluar sana ingin menggunakan kata-kata pembelaan semacam itu. Kita bebas melakukan apa saja, kita bebas melakukan semau kita, tak peduli entah itu dapat menyakiti kita, atau itu dapat berbahaya bagi kita, seperti mabuk-mabukan, suka foya-foya, suka gonta-ganti pacar (ingat yahh, berdasarkan asas liberal, itukan yang kalian suka!) itu terserah kepada anda ingin melakukannya karena yang merasakan dampak dan yang ikut kena imbasnya hanya anda yang melakukan, tidak melibatkan dan mengikutsertakan orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan anda. Nahh itu dia tadi, anda tidak boleh membahayakan orang lain dan merugikan orang lain atas tindakan anda, itu yang utama dalam asas liberal (sebebasnya), anda bebas untuk melakukan apa saja selama itu tidak melanggar hak dan kebebasan orang lain,camkan itu!
Nahh, jika anda pergi keluar dari rumah, berkumpul ditengah keramainnya, siapa yang bisa menjamin jika semua orang yang ada disitu sudah steril dan tidak ada yang terjangkit virus korona ini yang mungkin saja gejalanya tidak terlihat. Terlebih lagi dari pihak manajemen McDonald's sendiri terkesan membiarkan kerumunan massa untuk mengucapkan selamat tinggal dengan karyawan-karyawan restoran. Jika ini menjadi media penyebaran virus korona, dan akan ada lebih banyak orang lagi yang terkena dan terjangkiti virus maka semua pekerjaan kita, para dokter di rumah sakit, para perawat yang telah mati-matian rela mengorbankan keselamatannya demi merawat pasien wabah, dan ribuan pekerja dan masyarakat lainnya yang berdiam di dalam rumah, untuk tidak keluar bahkan untuk ibadah sekalipun, mereka yang telah mengorbankan shalat jum'atnya, ibadah mingguan di gerejanya, akan merasa hancur hatinya disaat semua usahanya disia-siakan dan tidak dianggap oleh orang-orang egois seperti kalian. Dan jika jumlah penderita korban virus korona terus bertambah, siapa yang susah? masalahnya yang susah tidak hanya anda yang pergi berkumpul-kumpul itu, namun semua orang ikut kena, juga yang tidak tahu menahu dan tidak ada ikut-ikutan juga terkena imbasnya.
Sekali, asas liberal-pun tidak membenarkan perilaku serta tindakan anda untuk berkumpul tersebut dan yang tentunya merugikan orang lain yang tidak terlibat. Akhir kata, saya hanya menyampaikan keluh kesah teman-teman dan saya sendiri tentunya yang kesal dan gundah melihat tingkah laku sesama warga kita yang tidak bisa mengerti satu sama lain, terasa sepertinya seluruh perjuangan kami disia-siakan begitu saja, tidak dianggap. Sekian dan terima kasih.
Source Photo : Facebook Birgaldo Sinaga
Ohh ya, saya juga punya pesan buat pihak McDonald's, hati-hati lohh jangan sampai kena masalah ama pemerintah karena kasus diatas. Ini toko sebelah udah nyindir lohh, wkkwkwk
Hahha...orang kota kok perawakannya ndeso
ReplyDelete